Tahapan Pengelolaan Hutan Lestari

 

Tahap pertama yang sangat penting adalah tahap prakondisi. Dalam tahap ini, intinya terletak pada komitmen dari pengelola hutan dalam melaksanakan PHPL. Bukti komitmen tersebut antara lain dengan melakukan hal-hal berikut:

1. Meningkatkan kesadaran dalam melaksanakan PHPL

Kesadaran tersebut harus dimiliki oleh semua jajaran internal, mulai dari pemilik perusahaan, manajemen, hingga staf lapangan. Untuk menciptakan kesadaran tersebut, perlu ada pemahaman tentang Pengelolaan Hutan Produksi Lestari dalam berbagai aspek.

2. Membangun komitmen untuk  melaksanakan PHPL

Bukti selanjutnya yang perlu ditunjukkan oleh pengelola hutan adalah membangun komitmen untuk pengelolaan hutan. Hal itu bisa ditunjukkan melalui visi dan misi perusahaan, adanya pemenuhan aspek legalitas, dan memiliki tenaga teknis yang memahami tentang pengelolaan hutan lestari.

3. Penilaian kesenjangan antara praktik dan standar PHPL

Hal ini merupakan langkah pertama untuk memperbaiki kinerja dalam rangka pengelolaan hutan produksi lestari. Hasil penilaian ini perlu disosialisasikan kepada semua jajaran pengelola hutan.

4. Membuat rencana aksi untuk pengelolaan hutan

Setelah mendapatkan nilai dari gap assesment tersebut, perlu ada tindak lanjut dengan membuat rencana aksi. Komponen yang harus ada adalah target, kegiatan, penanggung jawab, dan waktu pelaksanaan.

Langkah kedua adalah mengumpulkan data dasar yaitu informasi menyeluruh terkait sumber daya hutan, dampak potensial, kondisi sosial, budaya, dan ekonomi masyarakat di sekitarnya.

Ada pun kegiatan utama dalam tahap ini adalah penataan batas area kerja serta pengukuhan kawasan hutan dan analisis terhadap dampak lingkungan (AMDAL). Analisis ini perlu dilakukan guna memenuhi syarat pemanfaatan hasil hutan.

Konsultan dan Kontraktor PPKH atau IPPKH