Kayu Ular, Manfaat dan Efek samping nya

 



Kayu ular mungkin terdengar asing bagi sebagian orang. Kayu ini bukanlah jenis spesies ular, namun merupakan tanaman kayu. Tumbuhan ini berasal dari Papua dan tumbuh di daerah kering dan bebatuan di dekat pantai.

Kayu ular memiliki tekstur sangat keras, kuat dan tidak menghasilkan getah. Tanaman ini biasanya tumbuh mencapai ketinggian 15 meter dari permukaan tanah.

Taksonomi

Tumbuhan kayu ular diklasifikasikan secara ilmiah sebagai berikut:


Divisi : Magnoliophyta

Kelas : Magnoliopsida

Bangsa : Gentianales

Suku : Loganiaceae

Marga : Strychnos

Jenis : Strychnos ligustrina

Sinonim : Strychnos lucida


Morfologi

Secara fisik, tanaman ini dapat dikenali sebagai pohon kecil dengan percabangan tidak teratur. Tumbuhan ini tumbuh tegak dengan tinggi mencapai 15 meter. Pohon kayu ular dapat ditemui di banyak tempat karena pohon ini termasuk tanaman liar.

Ciri khas kayu ular adalah daun berjenis tunggal, memiliki tangkai yang letaknya berseling, berbentuk oval, tepiannya rata dan ujungnya runcing dengan panjang 6 hingga 12 cm dengan lebar 3,5 hingga 8,5 cm.

Bunga tanaman ini tumbuh dan mengarah keluar dari ujung tangkai, buahnya berwarna bulat dengan diameter kurang lebih 4 cm serta warna kuning kemerahan. Batang kayu ular memiliki tekstur yang keras dan kuat dengan warna kuning pucat namun tidak berbau. Seluruh bagian tanaman ini menghasilkan rasa pahit bila dicicipi.

Habitat dan Sebaran

Tanaman kayu ular tumbuh di tempat yang kering dan berbatu. Tanaman ini umumnya berukuran kecil, kira-kira seukuran tanaman jeruk nipis.

Di Indonesia, tumbuhan ini tumbuh secara terbatas di daerah Jawa Timur, Pulau Timur, Maluku Tenggara, Pulau Wetar dan Pulau Roti. Lokasi tumbuhnya biasanya pada kawasan dengan ketinggian 0 hingga 500 mdpl.

Kandungan & Khasiat

Tidak banyak orang yang tahu apa kandungan dari tanaman kayu ular. Ternyata tanaman ini mengandung alkaloid, tannin, dan steroid. Pada bagian biji dan kayunya mengandung zat alkaloida yang mempunyai khasiat antimikroba sekaligus sebagai antioksidan.

Selain itu, kandungan zat tanin dan galat bermanfaat untuk obat penurun panas, melancarkan buang air kecil dan sebagai antiradang. Kandungan saponin yang dimilikinya juga bisa membantu menurunkan kadar gula darah dengan cara menghambat pelepasan enzim glukosidase yang berasal dari pankreas.

Kandungan alkaloid yang bersifat basa mengandung satu atau lebih atom nitrogen yang bisa digunakan sebagai pengobatan. Manfaat lain saponin selain untuk menurunkan kadar gula darah adalah bisa menjadi sumber anti bakteri dan anti virus. Kandungan ini dapat membantu manusia meningkatkan sistem kekebalan tubuh, meningkatkan vitalitas dan mengurangi adanya gumpalan darah.

Kandungan alkaloid dan saponin dalam ular kayu juga berfungsi sebagai senyawa antioksidan. Saponin merupakan jenis glukosa yang banyak ditemukan dalam tumbuhan. Karakteristik dari sapononin ialah berupa buih sehingga ketika direaksikan dengan air lalu dikocok akan berbentuk buih yang bertahan lama. Menariknya, saponin dapat larut dalam air namun tidak dapat larut dalam eter.

Saponin memiliki rasa pahit yang menusuk yang mampu menyebabkan manusia bersin dan iritasi pada selaput lendir. Bagi hewan berdarah dingin, saponin bersifat racun dan banyak digunakan sebagai racun ikan.

Sebagian masyarakat memanfaatkan kayu ular untuk menyegarkan muka mereka, meningkatkan nafsu makan, sebagai obat nyeri sendi, sakit perut, dan berbagai masalah kulit. Sifat khas pahit dari kayu ular dinilai mampu melancarkan peredaran darah dan membersihkan darah. 

Kandungan dan Manfaat

Kayu ular tidak begitu disukai orang karena rasanya yang sangat pahit. Namun dibalik rasa pahit tersebut, ternyata tanaman ini memiliki manfaat luar biasa, antara lain:

1. Melancarkan Buang Air Kecil

Jika kita mempunyai masalah buang air kecil maka bisa menggunakan tumbuhan ini untuk mengobatinya. Kayu ular merupakan obat herbal alami dengan kandungan zat tannin dan galat yang mampu melancarkan buang air kecil.

2. Mengobati Paru-paru Basah

Paru-paru basah terjadi karena adanya peradangan pada organ paru-paru. Untuk mengobatinya, kita bisa menggunakan kayu ular melalui kandungan tannin dan glakin yang mampu menjadi anti radang yang dinilai cukup efektif mengatasi peradangan yang terjadi.

3. Mengatasi Rematik

Penyakit rematik berkaitan dengan aliran darah yang tidak lancar. Untuk itu, kandungan zat tannin dan galat pada kayu ular bisa dimanfaatkan untuk melancarkan sistem peredaran darah dan mengatasi rematik.

4. Meningkatkan Gairah Seksual

Dalam melakukan hubungan intim, lemah syahwat merupakan masalah yang harus dihindari oleh pria. Orang yang mengalami lemah syahwat akan merasakan gangguan pada saat melakukan hubungan intim. Hal ini bisa diatasi dengan kayu ular, sekaligus meningkatkan stamina pria.

5. Mengobati Malaria

Malaria adalah salah satu penyakit mematikan yang ditularkan melalui gigitan nyamuk. Jika tengah mengalami penyakit ini, maka kita bisa mengobatinya dengan kayu ular.

6. Mengobati Sakit Perut

Sakit perut bisa saja disebabkan peradangan dalam perut. Sakit perut umumnya menyebabkan rasa nyeri yang diakibatkan asam lambung naik sehingga menyebabkan peradangan. Dengan mengkonsumsi kayu ular maka peradangan dalam perut akan teratasi berkat sifat antiradang yang dikandungnya.

7. Mencegah Risiko Kanker

Kandungan antioksidan dan antibakteri dalam kayu ular sangat berfungsi membantu melawan radikal bebas dalam tubuh dan mencegah pertumbuhan sel-sel kanker di dalam tubuh.

8. Mengatasi Kista

Kista merupakan tumor jinak yang berisi cairan kental, kista menjadi bagian dari darah kotor yang ada dalam tubuh. Sehingga kayu ular mampu mengatasi kista karena sifat anti peradangan yang mampu mencairkan gumpalan darah kotor dan mengeluarkannya. 

9. Mencegah Serangan Jantung

Kayu ular mampu mereduksi konsentrasi gula darah. Sifat antioksidannya sangat penting dalam menangkal radikal bebas yang bisa menyebabkan penyakit jantung.

10. Mengatasi Darah Kotor

Kayu ular mampu membersihkan darah kotor karena kandungan antioksidan didalamnya. Pengobatan menggunakan tanaman ini bekerja pada penderita dengan luka bernanah. Kayu ular akan menstimulus darah kotor atau nanah untuk segera dikeluarkan seperti bisul dan penyakit kulit lainnya.

11. Mengatasi Wasir

Kayu ular mengandung sifat anti radang yang sangat baik untuk mengatasi wasir. Wasir adalah penyakit akibat masalah darah kotor dalam tubuh. Dengan memanfaatkan sifat antioksidan dan anti radang kayu ular maka akan membantu menstimulus kesembuhan wasir.

12. Meningkatkan Nafsu Makan

Selain untuk pengobatan, khasiat lain yang dimilikinya adalah mampu meningkatkan nafsu makan. Kayu ular membantu menstimulasi kondisi perut secara baik sehingga syaraf otak yang menghubungkan perasaan lapar dan mood untuk makan akan bekerja.

13. Mengatasi Diabetes

Diabetes adalah penyakit yang disebabkan kadar gula berlebih dalam darah. Untuk mengatasinya, kita bisa memanfaatkan kayu ular, sebab kandungan zat saponin dalam tanaman ini mampu mengatasi diabetes.

14. Menurunkan Demam

Kayu ular mengandung galat dan tanin yang diyakini mampu menurunkan demam tubuh sekaligus menurunkan risiko infeksi dalam tubuh.

15. Mengatasi Gejala Stroke

Stroke erat kaitannya dengan masalah jantung dan hipertensi. Hal ini disebabkan karena aliran darah yang bermasalah. Untuk mengatasinya, kita bisa memanfaatkan tumbuhan ini karena mengandung zat tannin dan galkin yang mampu melancarkan aliran darah sehingga mampu mengatasi gejala stroke.

16. Memperbaiki Syaraf Otak

Dengan mengkonsumsi kayu ular maka syaraf otak dapat memperbaiki diri secara alami. Syaraf otak yang terganggu dapat berakibat fatal karena akan menyebabkan kerusakan pada organ tertentu.

17. Menjaga Sistem Kekebalan Tubuh

Di dalam kayu ular terkandung senyawa alkaloid yang bersifat basa serta antioksidan dan antiradang yang mampu menjaga sistem imunitas tubuh.


Efek Samping

Meski mempunyai banyak manfaat, namun ternyata kayu ular memiliki efek samping bila dikonsumsi berlebihan atau tubuh resisten terhadap kandungan yang dimilikinya. Beberapa risikonya antara lain mual-mual dan muntah akibat rasanya yang pahit.


sumber: https://rimbakita.com judul "Kayu Ular – Taksonomi, Morfologi, Habitat, Sebaran, Kandungan & Manfaat"