Kayu Mindi

 


Di tengah maraknya tren mebel minimalis di Indonesia, kayu solid menjadi material yang paling diminati, seperti material MDF. dan kayu mindi menjadi salah satu di antaranya. Kayu mindi memiliki karakteristik kayu yang menarik. Massa kayunya berwarna terang dan disilangi serat-serat kayu berwarna kuning kecoklatan. Nggak jarang pesonanya pun sering disamakan dengan kayu jati.

Tapi, selain visualnya yang memikat, apa yang membuat kayu yang memiliki nama ilmiah Melia azedarach begitu spesial? Apa yang membedakan furnitur kayu mindi dengan furnitur kayu solid lainnya? Langsung saja simak informasinya di sini!

Meski menjadi salah satu komoditas ekspor terbesar di Indonesia, asal muasal kayu mindi bukan dari Indonesia. Pohon mindi pertama kali ditanam di wilayah Amerika Utara, namun sifat adaptifnya memungkinkan pohon mindi untuk ditanam di lingkungan dengan kondisi iklim yang berbeda. Hingga kini pohon mindi marak dibudidayakan di negara-negara beriklim tropis seperti India, Myanmar, dan Indonesia.

Pohon mindi juga dapat tumbuh di berbagai jenis lingkungan, baik alam terbuka maupun hutan belantara. Lingkungan di mana pohon tersebut tumbuh mempengaruhi karakteristik dan warna kayu yang dihasilkan. Pohon yang tumbuh di bagian dalam hutan menghasilkan kayu mindi yang berwarna lebih gelap.

Selain memiliki kesamaan warna dan corak dengan kayu jati, kayu mindi juga memiliki tekstur sehalus kayu oak. Bulir-bulir kayunya tersusun rekat sehingga membuat permukaanya terasa halus. Karakter ini merupakan keunggulan yang dimiliki oleh kayu mindi, menjadikannya material utama pembuatan veneer kayu atau pelapis kayu olahan. Kehalusan tekstur yang dimiliki kayu mindi juga mempermudah proses pengolahannya.

Standar kualitas kayu mindi dikategorikan memiliki ketahanan kuat II-III, yakni setara dengan mahoni, sungkai, dan kayu meranti merah. Meski nggak begitu kokoh kayu mindi terhitung resistan terhadap jamur dan serangga. Jadi, nggak masalah bila kamu ingin menggunakan furnitur yang terbuat dari kayu mindi di dalam dan di luar rumah.

Beberapa keunggulan yang dimiliki oleh kayu mindi, mulai dari kehalusan tekstur, ketahanan terhadap serangga, dan bobot yang ringan menjadikan kayu mindi sebagai material ideal untuk furnitur. Furnitur yang terbuat dari kayu mindi nggak hanya menampilkan desain yang apik, namun juga mudah untuk dipindahkan.


Variasi finishing juga dapat diterapkan untuk kayu mindi. Untuk melindungi teksturnya yang halus, kamu bisa melapisinya dengan finishing yang memberikan efek glossy. Apabila ingin memperoleh efek rustic, kayu mindi yang nggak dilapisi finishing justru tampil lebih eksotik.

Selain diolah menjadi furnitur, kayu mindi juga digunakan untuk pelapis desain lantai, pintu, dan kusen jendela. Namun, karena daya tahannya yang kurang baik, akan cukup beresiko jika kayu mindi dijadikan material penyususn kerangka bangunan. Kondisi yang kering menyebabkan kandungan airnya menurun sehingga berpotensi menyebabkan keretakkan dan pemuaian fisik kayu.

Furnitur yang terbuat dari kayu mindi dapat menjadi pilihan yang tepat. Selain beberapa keunggulan yang dimilikinya, kayu mindi juga bisa diperoleh dengan harga yang relatif murah dan terjangkau.

sumber: dekoruma.com tanggal 18 oktober 2018